Saturday, December 1, 2012

Semangat Terbarukan

Asupan energi hari ini berawal dari satu buah alpukat (bukan jenis mentega) ditambah irisan gula merah, sebagai pengganti rasa tawar dengan rasa manis yang secukupnya. Entah kenapa, semalem waktu mencari oleh - oleh buat Tabee disalah satu swalayan depan kantor, hati tergerak membeli alpukat dan ternyata memang bener, alpukatnya bagus, harganya kalo tidak salah 19.800 per kg. Saya ambil 5 buah, dan ditimbang dengan berat 1,6 kg, jadilah harganya 28 ribuan. 
Mungkin, alpukat ini adalah alpukat pertama yang saya makan dalam 2 bulan terakhir ini, kenapa ? ya karena takut gendut heuheu. Alhamdulillah, berat badan ini sudah turun hampir 8 kg dalam 2 bulan terakhir. Berat badan saat ini sudah 71 kg. Dengan tinggi yang umumnya orangnya Indonesia tinggi 165 cm, dengan berat seperti itu, kayanya masih tetep dibilang gendut atau over weight :). Semangatnya satu, hanya ingin badan terasa lebih sehat. Bukan kenapa-kenapa, banyak orang bilang, kalau makanan itu adalah sumber penyakit. Semakin beragam makanan yang kita makan, maka semakin rentanlah badan kita terhadap penyakit. Jadi dengan mengatur asupan makanan, maka badan kita diyakini akan lebih sehat (mungkin gitu kayanya). Setelah berat badan nyampe 70 kg, target saya hanya akan mencoba menjaga stabilitas badan aja. Tidak berniat untuk lebih turun dari itu, bukan kenapa kenapa, celana dan baju sudah terasa longgar, kalau berat badan tambah turun, dipastikan pengeluaran akan lebih bertambah karena harus beli baju dan celana baru, serta menjahit baju seragam kantor yang baru juga. SEMANGAT SEHAT !

Berinteraksi dengan para pelaksana pembangunan di republik ini ternyata merupakan suatu anugerah tersendiri. Mereka itu adalah para Kepala Desa atau juga sering disebut Pa Lurah atau juga Pa Kuwu. Cara berpikir yang sangat membumi tampak dominan dalam pola pikir dan tindak mereka. Kalau dalam salah tweet nya @pidibaiq  yang tiap pagi Beliau share itu, adalah rasa syukur terhadap-Nya yang telah membuat kita dapat selalu "Tetapkan pikiran kami selalu melangit dan dengan hati yang terus membumi", suatu pernyataan yang belum dapat saya pahami dengan baik. Namun secara sekilas, sepertinya, kata-kata "pikiran kami selalu melangit" nya itu tidak tampak dalam pola pikir para Kepala Desa ini. Manakala saya sempatkan untuk berdiskusi tentang suatu kasus, pikiran mereka tidak melangit, sangat membumi. Berdiskusi dengan banyak kepala desa, adalah suatu kesempatan langka yang dapat saya lakukan. Berdiskusi dengan orang-orang yang berpikir sangat realistis itulah yang (sepertinya) harus lebih sering dilakukan oleh para perencana pembangunan dimanapun berada, sehingga para perencana (seharusnya) tidak terjebak dalam suatu lingkaran pemikiran yang sempit, terdesak oleh kerangka teori dan regulasi yang terlalu mengikat. Karena jika sudah terjebak, maka buah pikir yang dihasilkan hanyalah suatu perencanaan yang "ngawang-ngawang", melangit tidak, membumi pun tidak. SEMANGAT MEMBUMI !

Selalu terngiang - ngiang apa yang pernah dikatakan oleh seorang Negarawan, Gus Dur, "Gitu aja kok repot" atau kalau saya "translate" dalam bahasa ibu, kurang lebih seperti ini "asa teu kudu riweuh". Buat beliau yang pernah menjabat sebagai orang No 1 di negara kita ini, pernyataan seperti itu sepertinya harus bisa diterapkan, dipahami oleh semua orang abdi negara yang ada di republik ini. Kenapa ? karena dengan berprinsip seperti itu, saya yakin, permasalahan yang sesulit apapun, akan terasa lebih mudah dalam memecahkannya. Bukan tanpa sebab, saya melihat ada suatu "keyakinan" diri, ada suatu "kepercayaan diri" dari orang-orang yang bisa berkata seperti itu, bahwa sesulit dan serumit apapun suatu masalah, pasti akan ada solusi atau jalan keluarnya. Jujur, sampai saat ini, saya masih harus belajar untuk bisa berpikir seperti itu. Ketika ada suatu masalah, yang masih sering muncul adalah rasa panik yang justru tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah baru. Seperti saat sekarang ini, yang ada hanyalah rasa takut manakala di hari libur terdengar nada dering telp dari 2 orang atasan yang pastinya akan ada suatu tugas lain yang harus dijalankan. Kemudian datanglah sebuah sms, yang meminta untuk turut serta melaksakan tugas mulia. Subhanallah.....saya sangat perlu SEMANGAT TERBARUKAN !!

No comments:

Post a Comment