Monday, January 21, 2013

Pengabdian.............

Pengabdian.............

Waktu ter abaikan
Keluarga ter tinggalkan
Sahabat me ninggalkan
Harta ter gadaikan

jangan tanyakan arti kesehatan
jangan tanyakan arti kemewahan
jangan tanyakan arti kesenangan
jangan tanyakan arti kesabaran

karena pengabdian..............

butuh pembuktian
butuh keberanian
butuh ketelatenan
butuh kesabaran
butuh  PENGORBANAN.........
butuh ke IKHLASAN

menanti akan kejutan
menanti akan harapan

entah sampai kapan !!!



Saturday, January 12, 2013

Catatan Pagi Sisa Semalam

Pagi ini kembali menjadi pagi sisa semalam dimana begitu banyak mandatory duty yang harus dituntaskan. Tapi jujur, untuk tugas yang satu ini, entah kenapa, sepertinya begitu banyak energi yang muncul untuk menuntaskannya. Entah karena suka, entah karena merasa tertantang, entah karena terpaksa. Tapi sepertinya perasaan merasa tertantang lah yang lebih mengusai diri sehingga muncul energi energi tambahan yang (kembali) entah berasal dari mana itu bisa muncul tiba tiba. 

Satu poin penting dalam penyusunan usulan kegiatan berbasis online ini, mutlak, hanyalah satu saja, yaitu adanya recording data usulan sehingga tidak ada jamannya dimana di ruangan bertumpuk usulan program dan kegiatan dari kabupaten dan OPD dengan jumlah yang bergaban-gaban banyaknya, dengan format tabel usulan yang juga berbeda, serta ada yang dengan soft copy nya, tapi ada juga yang "deleka" memberi hanya hard copy nya saja, tapi itu dulu, catet !! Itu Jaman Dulu !! *ga dulu-dulu amat siy, yaa 3 tahun kebelakanglah. 

Lain dulu, lain sekarang. Saat ini, seiring semakin bertambah canggihnya teknologi dan tingkat penyebaran IT yang hampir merata di Jawa Barat, maka poin penting disini adalah semakin mudahnya untuk menerapkan e-government di kabupaten/kota. Jadi ketika nge push orang-orang buat masukin data via online, maka hampir semua orang menyambut dengan gembira (*padahal ngedumel-red). wkwkwkwk

Semalam itu menjadi sebuah deadline kerjaan pertama buat input data, karena diberitahukan sebelumnya kalo tanggal 11 itu hari terakhir input data, jadi sepertinya orang-orang berbarengan input data dan banyak yang tidak menyangka kalau isi surat itu tidak main main karena pas pada pukul 24.00 kemarin, fitur "insert data" buat pengusul sudah di deaktivasi, sehingga hanya bisa melihat-lihat tanpa bisa insert data lagi..maaf maaf yang sudah komplen tadi malam. 

Semangat terbarukan lah yang harus diusung setiap kita bekerja, semangat terbarukan untuk merubah yang lambat menjadi cepat, semangat terbarukan untuk merubah yang kotor menjadi bersih, semangat terbarukan untuk merubah yang panjang menjadi pendek, semangat terbarukan untuk merubah yang malas menjadi rajin, semangat terbarukan merubah yang "merekedeweng" menjadi penurut, semangat terbarukan merubah yang kikir menjadi dermawan, semangat terbarukan merubah yang sakit menjadi sembuh, semangat terbarukan merubah yang boros menjadi hemat dan semangat terbarukan merubah yang idealis menjadi lebih realistis dan semangat terbarukan merubah yang sok pintar menjadi lebih bijak, bukan menjadi lebih bodoh........

sekian !!

*pulang ah...........lelah !!

Thursday, January 3, 2013

Pemimpin Kumaha Saena

Metode Kepemimpinan Pertempuran menjadi salah satu buku yang sedang saya baca akhir - akhir ini. salah satu poin penting dari buku itu diungkapkan bahwa seorang pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan, dibentuk oleh lingkungan dan budaya dimana individu itu berada. Diungkap dalam bacaan saya itu kalau seseorang yang pernah menjadi pemimpin medan pertempuran maka dia akan berhasil dalam mengatasi berbagai permasalahan kepimimpinan di bidang-bidang lain, karena saat bertempur, hingga saat ini masih diyakini oleh banyak orang, dimana saat itu merupakan tahap ujian terbesar bagi seorang pemimpin, ada benarnya juga, meski saya tidak percaya mutlak terhadap pemikiran tersebut. 

Adalagi salah satu metode kepemimpinan yang selalu di koar-koar pada saat apel pagi oleh Bapak Profesor yaitu metode kepemimpinan permusuhan. Menurutnya metode ini pada intinya adalah Beliau sebagai atasan akan memusuhi orang-orang yang tidak bekerja dengan baik, yang tidak well performed, dan sepertinya arti dari kata memusuhinya pa profesor adalah dengan mengacuhkannya, menganggap orang tersebut tidak ada dalam kehidupan kerja nya yang memang 24 jam itu (kaya circle q aja nya). cara itu menurut saya terasa akan lebih kejam buat orang - orang timur, sunda khususnya, yang begitu banyak mengedepankan tata titi dalam ber tatakrama dan berbahasa. 


Namun kembali kalau saya boleh berpendapat, saya tidak sepemikiran dengan 2 model kepemimpinan diatas. Yang pertama, saya (entah kenapa) masih percaya bahwa pemimpim itu dilahirkan bukan dibentuk. Kemudian, tidak ada jaminan bahwa seseorang yang telah berhasil memimpin perang di medan pertempuran dapat begitu saja menjadi pemimpin di sektor lain dengan mudah. Karena ada perbedaan mendasar yang harus digarisbawahi yaitu tentang spirit pegawai dan adanya garis komando antara Pemimpin (Komandan) dengan anak buah (Prajurit). Hal tersebut menjadi penting karena nilai semangat anak buah dan pimpinan menjadi titik penggerak suatu organisasi/perusahaan/instansi. 

Terlebih lagi jika menukik ke dalam konteks kepemimpinan di pemerintah (daerah). Seni memimpin akan menjadi lebih kompleks lagi karena harus dapat menembus sekat-sekat budaya yang menempel di setiap individu di instansi pemerintah tersebut, seperti sekat senioritas, sekat mayoritas, minoritas, dan sekat kekerabatan yang begitu kental. 

Yang kedua, sangat menentang metode kepemimpinan permusuhan, karena dengan merasakan implementasi yang terjadi saat ini, batasan antara pekerjaan dengan sosialitas terlalu bias untuk dapat dipisahkan, sehingga konflik yang terjadi di dalam pekerjaan (biasanya) akan terbawa kedalam lingkungan kita bermasyarakat, atau gampangnya, jika kita ber sitegang, beradu pendapat atau terdapat ketidaksepahaman dalam suatu hal di pekerjaan, idealnya tidak berpengaruh ke dalam standar hubungan sosial yang lakukan di luar kantor, tapi pada kenyataannya hal itu pasti akan terbawa ke dalam lingkungan sosial di masyarakat dimana kita berinteraksi.

Lalu kalau ditanyakan, apa metode kepemimpinan yang saya sukai ? saya tahu jawabannya, tapi jujur sampai saat ini saya belum tahu, termasuk ke dalam metode apa tipe kepemimpinan yang saya sukai itu, atau sebut saja dulu, metode kepemimpinan "Kumaha Saena" saja dulu ya.  Mungkin kalau suatu hari saya tahu namanya, akan saya sharing lagi di lain waktu. 

udah ah, apel pagi heula !!


Wednesday, January 2, 2013

ROBOT mode ON

Sudah hampir 2 bulan terakhir..........waktu begitu tersita oleh aktivitas super padat......jadi tanpa disadari, sejak bulan oktober kemaren, tubuh sudah diseting menjadi Mode Robot, dimana tubuh hanya dianggap sebuah benda mekanis, tanpa hati, tanpa rasa, tanpa "kacape.....".

Betul, kalau ditanya dengan pendapatan yang diperoleh, sepertinya memang sebanding dengan penghasilan tambahan yang diperoleh, hanya saja, yaitu, sepertinya tidak gampang untuk bergerak melaksanakan aktivitas dengan mode "robot" seperti itu. Hanya menjalankan apa yang diperintahkan dan melaksanakan apa-apa yang dirasakan perlu, tidak ada penolakan, tanpa ada emosi didalamnya, hanya satu tujuan, bekerja dengan baik dan agar badan tidak terasa sakit.

Entah apa yang kukejar dengan bekerja seperti itu........hati ini masih terdapat pertentangan, karena mau tidak mau, suka tidak suka, rupanya hati kecil ini tetap bekerja dan seringkali menentang apa yang otak pikirkan.

dan kemudian, pada saat hari terakhir masuk kantor di tahun 2012....diumumkan lah suatu mutasi pegawai dan penambahan fungsi baru bagi subbagian dimana saya bekerja.........Gila !
Subbag kami seakan-akan dibebani suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh ROBOT sepanjang tahun, 12 bulan, 54 minggu. Entah saya sanggup untuk bekerja seperti itu atau tidak.........

Sudah sangat wajar apabila, di tahun baru ini, orang-orang mengungkapkan segala keinginannya, namun hal itu tidak berlaku buat seorang bela. Buat Bela, hanya ada doa dan harapan, tidak ada itu yang namanya keinginan, Meski terasa tipis bedanya, tapi antara harapan dan keinginan tetap saja berbeda. jadi, hanya dengan bersenjatakan doa dan harapan lah, saya dapat bertahan selama 3 tahun bekerja ini, ya, hanya dengan doa dan harapan, tidak ada keinginan. Karena ternyata, seringkali keinginan itu hanya berakibat rasa sakit hati dan penyesalan.

Satu harapan saya, semoga Allah memberikan hadiah-hadiah kejutan yang indah di dalam hidup saya di tahun 2013, karena hanya harapan dan doa lah yang menjadi darah di tubuh ini saat ini.......


*belum terlelap......*ngerjakeun PR keneh